Keberadaan pulau Bokori ini semakin eksis dengan digelarnya iven nasional yang bertajuk Festival Pulau Bokori 2015 di awal bulan November lalu oleh Pemerintah daerah Provinsi Sultra bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan ekonomi kreatif. Dalam kegiatan tersebut digelar berbagai jenis perlombaan seperti lomba mancing, lomba karya tulis jurnalis umum, kontes foto model dan landscape serta pertandingan bola voli pantai yang melibatkan 75 tim dari berbagai wilayah Nusantara.
Ajang festival Pulau Bokori 2015 tersebut merupakan momentum untuk mempromosikan Pulau Bokori secara nasional sebagai pulau tujuan wisata unggulan di kawasan tenggara pulau Sulawesi.
Eksotisme Pulau Bokori
Pulau Bokori yang hanya seluas dua hektar ini berjarak tempuh 5 mil dari pelabuhan Kota Kendari dengan menggunakan transportasi perahu bermotor. Diseberangnya berhadapan dengan perkampungan suku Bajo di Desa Bajo Indah, Desa Mekar, Desa Bajoe, dan Desa Leppe Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Dulunya pulau ini berpenghuni namun kemudian di relokasi oleh pemerintah daerah waktu itu dengan alasan bahwa penduduk di pulau tersebut akan kesulitan akses pelayanan publik dan sarana umum lainnya.
Saat pertama kali kita menginjakkan di Pulau Bokori akan terlihat deretan cottage diantara barisan pohon kelapa. Berkeliling di pulau ini dengan menggunakan jalan setapak hingga ke ujung pulau sambil menikmati hembusan angin sepoi-sepoi yang menerpa wajah kita. Birunya warna laut sepanjang zaman dan hamparan pasir putih membuat pulau ini semakin eksotis untuk dijelajahi.
Menuju Pulau Bokori
Bila kita hendak berwisata ke Pulau Bokori terlebih dahulu kita berangkat menuju pelabuhan rakyat di kawasan kota lama Kendari dan menyewa katinting atau perahu bermotor dengan waktu tempuh selama satu jam perjalanan. Alternatif lainnya bisa juga kita menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi menuju Desa Sorue Jaya, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe dan selanjutnya kita menyeberang ke Pulau Bokori dengan waktu tempuh perjalanan selama 30 menit dengan menyewa perahu katinting nelayan. Tarifnya cukup terjangkau yaitu sekitar Rp.25.000,- untuk sekali penyeberangan.
Di Pulau Bokori, kita bisa menyewa cottage buat menginap atau bisa pula kita membawa tenda sendiri termasuk perlengkapan traveling pada umumnya seperti kantong tidur, lotion anti nyamuk, kompor darurat dan juga peralatan untuk mandi.
Menikmati keindahan pulau Bokori seolah tiada akan pernah habisnya. Bila ingin memancing ikan kita tinggal menyewa perahu nelayan dan menuju spot pemancingan yang telah ditentukan. Kita juga berenang, melakukan snorkeling dan menyelam sembari menikmati pesona bawah laut pulau Bokori nan eksotis namun harus berhati-hati agar tidak terinjak duri bulu babi. Aktivitas lainnya juga yang tak kalah asyiknya seperti permainan layang-layang dan bola voli pantai. Jangan lupa untuk menangkap setiap momen indah dengan mata kamera untuk mengingatkan betapa cantiknya pulau ini.
Sambil menunggu matahari mulai tergelincir ke arah barat, kita bisa menyantap sajian kuliner khas lokal berupa menu ikan bakar sambil menikmati perpaduan birunya warna laut dan hamparan pasir putih yang benar-benar memanjakan mata.
Tak lama kemudian matahari mulai terbenam membentuk garis cakrawala di batas kaki langit menambah suasana romantisme antara kita dan keindahan pulau ini. Perlahan namun pasti sang surya kemudian berlalu dan digantikan oleh gemerlapnya bintang malam. Melanjutkan mimpi-mimpi yang tersisa kemarin.
Bokori, pulau yang indah permai. Rasanya ingin ku datang kembali kesini dan tak akan melupakan kenangan bersamamu. …
Blogger Comment
Facebook Comment